Yang jadi pelajar jadilah pelajar, tapi jangan belajar kurang ajar...Itulah sepenggal pesan moral yang disampaikan kelompok musik De Galang melalui sebuah lagu. Disamping mengajak persatuan antarpemuda, band musik asal Kelurahan Kauman, Kota Mojokerto itu juga memberi motivasi belajar bagi kalangan pelajar.
MOCH. CHARIRIS, Mojokerto
---
LAIKNYA kelompok musik profesional, grup band De Galang asal Kelurahan Kuaman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto tampil dengan gaya ala penyanyi sungguhan. Bukan saja alat musik yang terdiri dari gitar listrik dan musik bongo namun kostum yang dikenakan pun seperti menghipnotis ratusan udangan dalam acara pencanaangan jam wajib belajar di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon, Kamis (20/8) lalu.
Paduan musik beraliran country dan suguhan suara vokal yang keluar menambah hangat malam itu. Betapa tidak kelompok musik yang dimainkan sederetan remaja itu rupanya mampu memotivasi semangat jam wajib belajar dari pukul 18.00 hingga 19.00. ''Sebenarnya kita hanya sekadar bermain musik biasa. Tapi bila hasil dari musik itu menambah semangat untuk belajar kami sangat bersyukur,'' ujar Ipang, pentolan De Galang sekalikus sang vokalis.
Dari gaya penampilan, barangkali Irfan Dwi Cahyanto paggilan akrab Ipang paling menyolok. Meski hanya musik yang berasal dari kampungan, namun saat di hadapan penonton, 7 pemuda itu selalu menunjukkan permainan musik sungguhan. ''Mulanya sih berlatih biasa, kalau ada yang menginginkan band ini tampil, kami berusaha total dalam bermusik," kata Ipang yang selalu tampil dengan gaya ala Glenn Fredly penyanyi solo pop.
Tampil lesehan di Kantor Kecamatan Prajurit Kulon bukanlah yang kali pertama. Sebelumnya, grup band yang berdiri sejak 3 tahun silam, kerap kali menghibur masyarakat. Dari lingkungan satu ke lingkungan yang lain. Bahkan, tidak jarang mereka memenuhi undangan panggilan meski dengan honor yang tidak seberapa.
''Kalau melihat cara bermain anak-anak, bukan honor yang kami cari. Tapi kepuasan dalam melampiaskan bakat seni yang terpendam," terang alumnus Unim Mojokerto jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 1999 ini.
Sengaja bermain di hadapan pejabat teras Pemkot Mojokerto, termasuk Wakil Wali Kota Mas'ud Yunus dan Kepala Dinas P dan K Suharto, tak lain untuk menyuguhkan hiburan. Tetapi, seiring dukungan jam wajib belajar, Ipung dkk rupanya menyimpan banyak lagu yang menggugah spirit. Terbaru, tanpa sengaja mereka menciptakan lagu berjudul ''Persatuan''.
''Lagu ini sengaja kami ciptakan untuk memotivasi belajar dan bekerja. Kalau belajar ya belajar saja, tapi kalau ingin bekerja ya bekerja saja. Jangan dibumbui dengan yang lain," tutur lajang berusia 29 tahun ini. Sepintas, lagu yang kerap dinyanyikan tidak hanya terdengar menghibur saja. Tetapi saat diamati lirik dan lagunya mengandung maksud folosofis. ''Kalau liriknya diteruskan takutnya menyinggung. Yang pasti lagu persatuan itu mengajak pada arah yang positif," urainya.
Ipang lantas bercerita, terbentuknya Band De Galang memang tanpa disengaja. Bermula pada tahun 2007 lalu, Ipang bersama beberapa pemuda lainnya mencoba mengajak pemuda yang punya bakat dalam berseni. Utamnya memainkan alat musik. ''Mereka yang kami ajak utamanya yang tidak punya pekerjaan. Atau kena PHK. Namun punya potensi bermain seni musik," kenangnya.
Hanya saja untuk mewujudkan hal itu bukan tanpa halangan. Keberadaan ekonomi yang serbaterbatas tampaknya menjadi penghalang untuk memiliki alat musik. Beruntung, beberapa tahun sebelumnya, Ipang yang membuka usaha berjualan bahan bangunan atau galangan perlahan-lahan bisa membeli alat musik. ''Alhamdulillah meski belum lengkap tapi sekarang kita punya beberapa alat musik yang dibeli secara bertahap 2 gitar elektrik, 1 bas dan 1 alat bongo,'' bebernya.
Sedangkan nama De Galang, Ipung dkk sengaja memetik sebagian kalimat galangan, tempat usaha yang dijalankan. ''De Galang memang kita ambil dari Galangan," tuturnya. Kendati demikian, dengan menjamurnya banyak band lokal, Ipung mengaku, bangga dengan usaha dan niat mengasah kemampuan kalangan pemuda yang punya kemampuan bermain musik.
Menurut dia, langkah itu sengaja diambil lantaran sejauh ini dia tidak melihat ada wadah bagi pemuda yang punya bakat seni musik termasuk oleh Pemkot Mojokerto. ''Daripada mereka tidak bisa mengembangkan bakat seninya, lebih baik saja ajak gabung dengan De Galang,'' paparnya.
Dia menuturkan, meski untuk menjadi kelompok band profesional tidak mudah, bagi Ipung dkk, bisa bermain musik sesuai aliran yang diikuti dirasa cukup. ''Yang penting kami senang dengan musik. Lebih-lebih bisa mengeluarkan karya yang menjadi motivasi banyak orang," katanya.
Sumber : Jawa Pos