Harga Lebih Murah, Kualitas Lebih Baik
Momen puasa Ramadan benar-benar banyak membawa berkah. Tidak hanya bagi para penjual aneka masakan, tapi juga bagi pedagang mukena. Karena, pedagang musiman ini ikut menikmati keberkahan datangnya puasa Ramadan.
Sejak awal puasa Ramadan, permintaan mukena mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika di banding hari-hari biasa. Karena itu tidak heran, sejak awal puasa Ramadan di beberapa sudut pasar jalan di Kota Mojokerto berjajar para pedagang mukena. Yang menarik, para pedagang perangkat salat wanita itu ternyata sebagian besar berasal dari daerah seberang, yakni Padang. Dan mereka khusus datang ke Mojokerton untuk berdagang mukena. ''Sekarang ada 10 pedagang mukena dari Padang yang kinis edang mengadu nasib di Kota Mojokerto,'' kata Edison kepada Radar Mojokerto, kemarin.
Meski sebagian besar pedagangnya berasal dari Sumatera, tapi barang dagangan yang dijualnya tidak berasal dari daerah asalnya, melainkan dari wilayah Kebun Kopi, Jakarta. Dan semua barang yang dijajakan di Kota Mojokerto diperoleh melalui distributor dari Jakarta.
Menurut Edison yang mengaku sudah tiga tahun berjualan mukena di Kota Mojokerto, bahwa untuk mendapatkan mukena yang berkualitas dengan harga yang murah, memang tidak mudah. Karena, pihaknya mengaku sudah pernah mengambil barang dari distributor lain.
Tapi, mukena yang dihasilkan dari para perajin rumahan di Jakarta ini benar-benar berkualitas dan harganya bisa di jangkau oleh semua kelas masyarakat.
Lebih lanjut dijelaskan Edison, bahwa harga pembelian melalui distributor sebesar Rp 586 ribu per kodi. Sedangkan untuk harga eceran di jual Rp, 35 ribu per potong. Yang istimewa, meski banyak pedagang mukena dari Padang yang menggelar dagangannya di Mojokerto, tapi mereka menjual dengan harga yang sama.
Bahkan, mereka sepakat untuk tidak memberikan diskon khusus kepada konsumen yang membeli lebih dari satu potong. ''Ini sudah menjadi komitmen kami untuk tidak memberikan diskon kepada para pembeli, karena harga mukena yang kita jual dijamin lebih murah jika dibanding di toko,'' tegasnya.
Meski harga mukena sama, tapi jenis bahan yang ditawarkan ada dua pilihan. Yakni, dari kain katun yang mengkilap dan jenis kain kaos. Sementara itu, masyarakat di Mojokerto cenderung banyak memilih bahan dari jenis kain kaos.
Sedangkan untuk motif, kata Edison lagi juga bervariasi, mulai dari jenis hiasan dan pernik, hingga warna. ''Yang pasti, apapun jenis variasi dan warna harganya sama, yakni Rp 35 ribu per potong,'' ujarnya.
Dan sejak awal Ramadan lalu, kata Edison permintaan mukena mengalami peningkatan dan diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Ramadan. ''Sejak awal puasa lalu saya bisa menjual 10 hingga 20 potong per hari,'' ungkapnya. Sedangkan untuk mengantisipasi kekurangan barang, biasanya para pedagang saling ada pengertian untuk menyiapkannya.
Sumber : Radar Mojokerto