foto ilustrasi. (doc.istimewa) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 40 handphone (HP) dan senjata tajam milik napi Lapas Kelas II B Mojokerto disita petugas dalam razia yang digelar Senin (09/06/2014). Puluhan telepon genggam itu didapati petugas lapas dari penggeledahan seluruh blok napi dan tahanan.
Razia yang digelar mendadak itu tak memberi kesempatan bagi para napi untuk menyembunyikan alat komunikasi berbasis kartu chip itu. Petugas dengan mudah melakukan penyitaan seluruh HP dan barang lainnya yang dilarang dikuasai napi dan tahanan.
�Razia kami gelar untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa yang tak diinginkan. Diantaranya pelarian narapidana hingga peredaran narkoba yang sempat dipergoki petugas,� terang Kalapas Mojokerto Urib Herunadi.
Urip mengaku pihaknya sempat tercengang tatkala merazia blok narapidana narkoba. Dari 27 narapidana, ditemukan 13 unit handphone. ��Artinya, hampir 50 persen napi di blok ini yang memiliki handphone,�� terangnya.
Secara keseluruhan, kata terkumpul 40 HP. Dari semua HP yang disita, nyaris tak ada yang bermerk. Bahkan tak sedikit kondisi ponsel sudah berbalut gelang karet.
Napi pimilik HP menyembunyikan barangnya cukup rapi. Diantaranya disembunyikan di lipatan baju, diselipkan di bawah asbak, hingga dibungkus plastik lalu ditenggelamkan ke dalam bak mandi.
Selain handphone, petugas juga menemukan perangkat charger yang dibuat dari rangkaian baterei biasa sampai bisa dimanfaatkan untuk mengisi baterei handphone, senjata tajam berupa pisau dan gunting, hingga alat tatto. ��Semua kita amankan. Karena barang-barang itu dilarang masuk ke area lapas,�� tandas Urib.
Nantinya, barang-barang itu akan dimusnakan. �Aturan pemusnahan sesuai dengan aturan lapas yang berlaku secara nasional,� imbuhnya.
Soal masuknya barang larangan ke lapas, Urip mengaku tak tahu pasti. Pasalnya, antisipasi penyelundupan barang itu sudah dilakukan petugas dari pintu pembezuk. Bahkan barang yang dibawa pembezuk pun dilakukan pemeriksaan dengan teliti. ��Bisa jadi barang itu dilempar lewat tembok Lapas,�� duga dia.
Jika razia kali ini dijadikan warning bagi para napi dan tahanan, razia berikutnya akan diikuti dengan tindakan.��Kali ini memang masih dalam proses penggeledahan saja. Tapi ke depan, kami akan memberikan sanksi kepada mereka yang nakal,�� tukasnya. (cunk)