Mojokerto-(satujurnal.com)
Langkah Dinas P dan K Kota Mojokerto menurunkan siswa SD dalam kompetisi sepakbola 'Piala Calci' di Surabaya dengan meminjam siswa sekolah sepakbola setempat menuai kecaman.
Pasalnya, dinas dibawah kendali Hariyanto ini tak melakukan komunikasi langsung dengan manajemen sekolah sepakbola, namun melalui surat yang dititipkan ke masing-masing siswa.
"Sembilan siswa kami diminta Dinas P dan K untuk mengikuti latihan. Tapi sangat tidak lazim. Karena surat dinas berkop dan ditandatangani kepala dinas itu diberikan kepada siswa untuk disampaikan ketua SSB," lontar Ketua Sekolah Sepak Bola Satria Majapahit (SSB Satma) Kota Mojokerto. Hardi Santoso, Rabu (04/06/2014).
Termaktub dalam surat berkop Dinas P dan K Kota Mojokerto, nomor 426/1386/417.301/2014, tertanggal 26 Mei 2014 yang diteken kepala dinas, Hariyanto, dengan perihal 'permohonan dispensasi' , disebutkan jika pemintaan siswa SSB terkait kegiatan Piala Calci. Para siswa akan dilatih selama tiga hari dalam seminggu.
Bukan hanya soal ketidaklaziman penyampaian surat, namun Hardi mencium ketidakberesan yang mengiringi permintaan siswa SSB tersebut. "Ada gelagat kurang beres. Ternyata para siswa dari beberapa SSB yang akan diturunkan dalam turnamen 'Piala Calci' yang notabene digelar lembaga non pemerintah dilatih oleh para guru olahraga SDN ,". ungkapnya.
Ia menengarah, permintaan siswa tersebut dilakukan para guru olahraga bukan sekedar untuk turnamen, namun kepentingan pendirian SSB. "Ini tidak fair, seharusnya kalau membuka SSB jangan pinjam tangan kepala dinas (Dinas P dan K)
Sementara itu, Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Haryanto belum dapat dikonfirmasi. "Kepala dinas sedang rapat di Pemkot," ujar salah satu pegawai dinas. (one)