Hariyanto |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Meski Dinas P dan K Kota Mojokerto menyatakan kesiapan menggelar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara real time online, namun masih gamang jika muncul peretas (hacker) yang mengacak-acak situs.
Hariyanto, Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto mengutarakan hal itu usai hearing dengan Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Selasa (03/06/2014).
"Terus terang kami juga khawatir dengan kelancaran PPDB Online
yang akan digelar mulai 24 Juni - 3 Juli nanti. Bukan meragukan piranti lunak garapan Telkom, tapi justru ulah tangan hacker," katanya.
Kekhawatiran itu menurut Hariyanto juga disampaikan di forum hearing. Selain itu, kekhawatiran lain yakni ngadatnya server dan lemotnya jaringan. Apalagi hingga saat ini, web khusus PPDB online Kota Mojokerto belum juga dilaunching.
Hanya saja, ia mengaku tak begitu gusar. Karena meyakini jika Telkom akan mampu mengantisipasi. "Kami percaya penuh dengan pengalaman dan kemampuan Telkom mengantisipasinya,"
Untuk kali pertama, Kota Mojokerto menerapkan PPDB online dengan menggandeng Telkom.
Untuk program PPDB Online ini Dinas P dan K menganggarkan sekitar Rp 200 juta.
Anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto Abdullah Fanani mendesak panitia PPDB dan Dindik benar-benar memastikan kesiapan jaringan dan infrastruktur pendukung lainnya. "Benar tidak bahwa Telkom telah menjamin kelancaran ini. Ini kali pertama dan tidak boleh ada yang meragukan. Anggaran PPDB itu dari APBD," katanya.
Tidak ingin hanya dalam wacana, Komisi III segera memanggil Telkom untuk mempertanggungjawabkan anggaran PPDB yang mencapai sekitar Rp 200 juta. Artinya, penyedia jaringan dan pembuat server PPDB online di Mojokerto ini harus menjamin bahwa server ngadat dan jaringan lemot tak ada. Selain itu, antisipasi mati lampu juga dilakukan. (one)