03.27
0
Mojokerto-(satujurnal.com)
Kepala SMAN 1 Pacet, Kabupaten Mojokerto, Mashudi mengaku pasrah dengan keputusan yang akan diambil Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP). Jika pun ujungnya ia dilengserkan, ia mengaku siap. 

"Saya hanya bisa pasrah dan menghargai apa yang menjadi keputusan Bapak Bupati. Saya sebagai bawahan siap menajalankan perintah dan kebijakan Bapak Bupati," ungkap Mashudi, Senin (03/03/3014). 

Sikap pasrah pengendali utama SMAN 1 Pacet itu terlontar usai Bupati MKP turun langsung ke sekolah menelisik konflik internal yang berujung demo guru dan siswa tersebut. Informasi yang dihimpun, MKP terlebih dahulu menyerahkan persoalan sekolaht tersebut ke Inspektorat sebelum menentukan nasib Mashudi. 

Mashudi yang sudah menjabat kasek sejak 2004 tersebut mengaku sedang ada Inspektorat. "Saya sedang di Inspektorat mulai siang tadi. Apa pun keputusan yang nanti diambil, saya sebagai bawahan siap. Saya siap diganti," tandas Mashudi.

Bupati MKP turun tangan meredam konflik dan kisruh yang terjadi di SMAN 1 Pacet, Senin (3/3/2014) pagi tadi. Orang nomor wahid di lingkup Pemkab Mojokerto ini memutuskan mendatangi sekolah di kawasan wisata itu, juga tak lepas dari ancaman para guru yang akan mendemo Pendopo Pemkab setelah Jum�at (28/03/2014) lalu menggelar aksi di kantor Disdik setempat menuntut Mashudi lengser. 

Dampak aksi para guru ini meluas. Sabtu (01/03/2014) para siswa pun menggelar aksi yang sama. 

Bupati MKP tiba di sekolah sekitar pukul 08.30 WIB. Selain mendengarkan aspirasi puluhan guru, ia juga memasuki dua ruang kelas untuk memberi dorongan siswa tetap belajar sekaligus mendengarkan suara langsung siswa. 

Pada kesempatan itu, dua kelas yang didatangi untuk menyerap suara para siswa. Mustofa mendapat aduan banyaknya pungutan. Mulai SPP Rp 170.000 per bulan hingga iuran pembangunan masjid, iuran kenaikan kelas, hingga iuran lain.

"Kami mencatat ada 16 item keluhan dari siswa. Saya juga kaget sarana dan prasarana sekolah yang kalah dengan sekolah lain. Saya heran, anggaran kita banyak masak sekolah seperti ini. Kami akan proses secepatnya," kata Mustofa.

MKP pun menilai, tidak seharusnya kepala sekolah memimpin lebih dari dua periode. "Seharusnya cukup empat tahun sudah diganti. Ini melanggar. Kalau mengharuskan diganti ya pasti kami ganti kasek ini," kata Mustofa.

Wirawan, salah satu guru mengatakan jika MKP menjanjikan segera mengganti Kasek mereka. "Tadi pak Bupati sudah menjelaskan secara gamblang. Bupati berjanji akan segera mengganti Kepala sekolah," ungkapnya.

Sepanjang Senin tadi, kegiatan belajar mengajar tampak normal kembali. Kasek Mashudi juga tampak di sekolah namun ia berada di ruang kerjanya. 

Sementara mengantisipasi hal yang tak diinginkan, petugas dari polsek setempat disiagakan. (one)