13.41
0
Mojokerto-(satujurnal.com)
Api yang membakar sebagian besar bangunan pabrik gitar, PT Cort Indonesia di Ngoro Industri Persada yang terjadi Jum�at (16/05/2014) malam sekitar pukul 22:20 WIB , Sabtu (17/05/2014) dini hari, sekitar pukul 02:10 mulai padam. Selain hasil kerja keras petugas pemadam kebakaran, turunnya hujan mempercepat surutnya api yang berkobar lebih dari tiga jam. 

Dalam insiden kebakaran di pabrik gitar elektrik berpangsa pasar eksport tidak menelan korban jiwa. Karena saat terjadi kebakaran tidak ada karyawan yang bekerja. Namun akibat amukan api ini, kerugian mencapai miliaran rupiah.

Titik api yang berasal dari gudang logistik bahan baku gitar dibagian belakang tersebut tak pelak menimbulkan kepanikan. Ini lantaran pabrik seluas hampir satu hektar ini berdekatan dengan pabrik-pabrik lainnya. 

Seluruh gedung bagian depan serta tembok gedung ambruk karena tiang penyangga hangus terbakar. Kondisi ini diperparah dengan hembusan angin di wilayah industri yang berada di lereng gunung Penanggungan menyebabkan api berkobar cepat merambat ke bagian gedung yang lain.

Besarnya api yang terus merembet, menyebabkan petugas pemadam kebakaran (PMK) kesulitan memadamkan api maupun melokalisir api agar tidak merambat ke bagian lain yang belum terbakar. Selain itu
keterbatasan armada pemadam kebakaran juga mempergaruhi proses pemadaman.

�Tidak diketahui pasti penyebab kebakaran. Bahkan asal api tidak ada yang mengetahui,� kata Mulyono, saksi mata. 

Kebakaran yang melanda pabrik gitar terbesar kedua di Asia Tenggara ini tak syak menjadi tontonan gratis warga sekitar dan para karyawan dari perusahaan lain.

Sementara itu, Kapolsek Ngoro, Kompol Hariyanto mengatakan, kebakaran terjadi pada Jum�at (16/05/2014) petang sekitar pukkul 21:45 WIB. �Pabrik dalam kondisi berhenti berproduksi, begitu karyawan pulang kerja sekitar pukul 20:00 WIB. "Pabrik dalam kondisi tidak ada karyawan karena karyawan pukul 20.00 WIB sudah pulang. Yang terbakar bagian gudang akustik dan ampli," terangnya, Sabtu (17/05/2014)

Menurut Hariyanto, api membakar habis bagian gudang akustik dan ampli. Meski memiliki mobil PMK sendiri namun, sedikitnya sebanyak tujuh unit mobil PMK dari Pemkab Mojokerto, PT Pakerin dan NIP.

"Sekarang sudah mulai padam, hujan juga turun jadi sedikit membantu pemadam,� tukas Hariyanto. (wie)