Selain mengamankan arus mudik Lebaran, Polres Mojokerto tetap mengantisipasi terorisme.
Dilaporkan SELBY dari Radio Maja FM Mojokerto dalam Jaring Suara Surabaya, Sabtu (05/09), ONTO CAHYONO Kapolres Mojokerto mengatakan keberadaan kelompok teroris akan tetap menjadi priorotas dalam pengamanan di wilayah hukum Polres Mojokerto. Untuk mengantisipasi hal ini Polres Mojokerto terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah sampai di tingkat bawah, yakni perangkat desa.
Menurut ONTO saat ini semua wilayah di Kabupaten Mojokerto sudah diploting menjadi darah rawan kelompok teroris. Ini dilakukan agar pengawasan dan pemantauan bisa terus dioptimalkan.
Sedangkan mengenai kabar 40 orang warga Mojokerto yang ditangkap saat akan dikirim ke daerah yang diduga menjadi tempat kelompok garis keras di Filipina, ONTO tidak mau berkomentar
RM BOEDI Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto sangat menyayangkan kejadian ditangkapnya 40 warga Mojokerto yang diduga akan dikirim ke Filipina itu. Karena kalau memang benar, ini bukti daerah sudah kecolongan.
Untuk itu secepatnya dewan akan mengajak hearing semua pihak termasuk Pemkab Mojokerto, Kepolisian, dan Kodim
Sumber : Suara Surabaya