01.04
0
Pemkot Mojokerto hingga kini belum menjelaskan berapa harga operasi pasar murah (OPM) yang akan digelar pada 11 hingga 13 September mendatang. Meski harga gula di pasaran masih cenderung tinggi, pemkot menjanjikan OPM bakal dijual dengan harga murah dibawah harga pasaran. Beberapa barang yang akan di-OPM yakni minyak goreng (migor), beras dan gula pasir.

''Belum adanya ketentuan harga karena dalam OPM nanti, karena dinas terkait masih melakukan koordinasi dengan pihak distributor. Termasuk berapa banyak sembako yang harus disediakan," ungkap Abdul Rochim, kabid Perdagangan Disperindag Kota Mojokerto. Dinas terkait meliputi Disperindag, Diskop UKM, Bagian Perekonomian, Bagian Hukum dan Tim Penggerak PKK.

Memang, sejak harga si manis diketahui tembus hingga Rp 9.500 per kilogram beberepa waktu lalu, baik Disperindag maupun Diskop UKM melakukan pemantauan harga di lapangan. Termasuk untuk jenis migor dan beras. Diantaranya di Pasar Tanjung Anyar Tradisional, supermarket, minimarket serta toko-toko penjual sembako. Bahkan, lantaran harga gula hingga saat ini belum stabil, Disperindag, menganggap hal itu merupakan masalah nasional. ''Karena ini terjadi dalam skala nasional," terangnya.

Hal yang sama juga katakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM), Harlistiyati. Meski menjelaskan panjang lebar tentang teknis pelaksanaan OPM, melainkan dia tidak menyebut harga OPM yang akan diberikan pada konsumen pasaran. ''Harga akan dijual dibawah harga pasar," katanya.

Dia menuturkan, sesuai kesepakatan bersama dinas lain yang terlibat dalam OPM, pada pelaksanaan yang digelar di Jalan Benpas, tidak akan menerapkan sistem kupon. Melainkan dengan ketentuan pembeli bisa langsung ke lokasi tanpa membawa syarat apapun. ''Artinya mereka bisa langsung datang ke lokasi, tanpa menggunkan kupon," bebernya.

Meski begitu untuk menghindari pembelian dengan jumlah banyak, pemkot, kata Harlis tetap akan membatasi volume pembelian pada masing-masing konsumen. Yakni untuk satu orang hanya boleh membawa pulang beras 10 kilogram, 2 liter migor dan 2 kilogram gula pasir.

''Selebihnya tidak boleh. Karena OPM ini sifatnya seperti di pasar tradisional dan pertokoan pada umumnya. Siapa pun boleh membeli," urainya.

Sementara itu, harga jual gula pasir hingga saat ini masih berkisar antara Rp 9.200-9.300 per kilogram. Di tingkat para pedagang Pasar Tanjung Anyar, sejauh ini memang ada penurunan harga. Dari semula Rp 9.500 per kilogram menjadi Rp 9.300 per kilogram.

Namun, dua pekan menjelang Lebaran harga serbuk kristal itu belum juga stabil. ''Masih sama seperti kemarin-kemarin," ungkap Ali Imron salah satu pedagang. Menurut dia harga gula menginjak pada angka stabil adalah berkisar antara Rp 7.000-Rp 7.500 per kilogram. Namun, menjelang Ramadan lalu harga gula perlahan-lahan terus mengalami kenaikan.

''Makanya kami berharap adanya OPM nanti bisa kembali menstabilkan harga sembako. Khususnya harga gula," tukasnya.

Sumber : Jawa Pos