07.10
0
Stasiun kereta api (KA) Mojokerto meminta pada calon penumpang untuk mewaspadai transaksi tiket liar. Dikarenakan, menjelang Lebaran, calon penumpang menjadai sasaran calo-calo tiket yang berkeliaran di Stasiun Mojokerto

Kepala Stasiun Mojokerto, Lutfi Wijaya mengungkapkan, keberadaan transaksi tiket diluar pihak stasiun memang dianggap sebagai penjualan tiket KA tidak resmi alias liar. Diantaranya menjual dengan harga tinggi dari harga sebenarnya oleh calo di dalam area stasiun. ''Transaksi model seperti itu jelas bukan bagian dari sistem penjual tiket resmi," ungkapnya, kemarin.

Menjelang Lebaran tiba seperti saat ini, praktik percaloan dan tiket liar yang ditawarkan pada setiap calon penumpang cukup berpotensi. Oleh sebab itu agar tidak terjadi hal demikian, pihak stasiun dengan melibatkan unsur TNI dan Polresta lantas akan memperketat keamanan. Melalui PAM Lebaran sejak H-11. Termasuk mengawasi keberadaan para calo tiket. ''Justru yang kami khawatirkan kalau itu melibatkan orang dalam," imbuhnya.

Dia mengatakan, keberadaan calo dan traksaksi liar, kata Lutfi memang meresahkan. Utamanya pada saat arus balik dimana permintaan masyarakat untuk mendapatkan tiket setelah lebaran lebih tinggi ketimbang arus mudik. Karenanya sesuai ketentuan yang berlaku jika benar ada, pihaknya bersama PAM Lebaran sudah tentu akan menangkap para pelaku. ''Kalau benar ada akan kita kejar. Sebab praktik seperti itu bisa diberi sanksi tipiring. Tapi jika itu melibatkan oknum dalam (PT KA, Red) maka sanksi yang diterima adalah pemecatan," tegasnya.

Kendati demikian seiring berlakunya pembelian tiket sistem on line bagi kelas bisnis dan eksekutif, praktik percaloan bisa ditekan. Sebab, selain pihak stasiun tidak punya keleluasaan mengatur tempat duduk, calon penumpang bisa memesan tiket sendiri dengan sistem on line.

Oleh sebab itu, Lutfi mengaku bagi kelas ekonomi, pihaknya merasa kesulitan dalam mendeteksi pembeli dengan tujuan dijual kembali. ''Kita tidak bisa menduga, yang penting semua bisa dilayani. Tapi kalau ditransaksikan jelas akan kita tindak," paparnya.

Sementara itu disinggung mengenai keselamatan para penumpang di wilayahnya, sejauh ini Stasiun Mojokerto menyatakan telah memenuhi standar. Baik didalam stasiun, selama perjalanan hingga jalur kereta api yang digunakan. ''Setiap akan ada kereta lewat selalu ada juru penilik. Tugasnya memeriksa kondisi sepanjang rel KA diwilayah kami," ujarnya.

Bahkan untuk menekan angka kecelakaan, Daops 8 Jatim saat ini sudah menambah jumlah penilik rel KA. Dari satu orang menjadi dua orang. Jika pada hari biasanya penilik bekerja pada pukul 04.00 sebelum KA Gaya Baru masuk Mojokerto, kali ini juga dilakukan pada sore hari sekitar pukul 14.00.

''Ini untuk antisipasi keselamatan jalur KA lintas Tarik-Mojokerto dan Curahmalang-Mojokerto selama lebaran nanti," ujarnya.

Sumber : Jawa Pos