04.49
0
Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan aktifis lingkungan dari Jaringan Telapak dan Lembaga Kajian Ekologi Konservasi Lahan Basah (Ecoton), menggelar aksi unjuk rasa di tepi saluran pintu keluar limbah PT Tjiwi Kimia, di aliran sungai. Desa Mlirip Rowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Senin (24/02/2014) sore.

Aksi  digelar lantaran mereka menilai, PT Tjiwi Kimia sudah mencemari Kali Brantas, dengan melanggar baku mutu pembuangan limbah.

Prigi Arisandi, Koordinator Lapangan Aksi Sikat Brantas 2014 mengatakan, dalam pantauan dan penelitian yang sudah dilakukan Telapak dan Ecoton, PT Tjiwi Kimia dinilai sudah membuang limbah cair yang menimbulkan bau minyak tanah yang mengancam ekosistem di Kali Brantas, khususnya di sekitar Kanal Mangetam.

"Kalau limbah cair itu tetap dibuang dan mengandung minyak tanah, maka ikan akan bau dan rasa ikan juga akan berubah. Selain itu, limbah yang sudah dibuang PT Tjiwi Kimia akan mengakibatkan kanker dan perubahan jenis kelamin ikan," ujar Prigi, diloksi aksi.

Prigi menambahkan, upaya yang dilakukan para aktifis lingkungan itu harus disikapi serius semua pihak termasuk pemerintah. "Kalau ini tidak segera disikapi sekarang, maka yang akan terdampak generasi mendatang, bukan yang sekarang saja," imbuh Prigi.

Menurutnya, air Kali Brantas merupakan sumber air baku PDAM di beberapa Kabupaten-Kota di Jawa Timur, kalau air bakunya sudah tercemar, maka sudah bisa dipastikan produk yang dihasilkan juga akan tercemar.

Sementara itu, dikonfirmasi terkait aksi para aktifis ini, Humas PT Tjiwi Kimia,  Sugianto menganggap aksi tersebut merupakan bagian dari kontrol publik. Selama ini secara rutin BLH Jatim melakukan uji baku mutu Limbah Tjiwi kimia.


"Mekanisme uji baku mutu rutin kita lakukan. Dan itu sudah sesuai dengan peraturan gubernur Jatim No 72/2013,". tegasnya sambil menunjukkan hasil uji baku mutu limbah yang dikeluarkan BLH Jatim. (one)