00.48
0
Jombang-(satujurnal.com)
Bencana tanah longsor di Dusun Kopen Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng akhir bulan lalu membuat Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko kerap muncul di media massa.pasalnya orang nomor satu di Jombang itu juga berada di tengah-tengah masyarakat Dusun Kopen untuk memberikan semangat.

"Karena seringnya masuk media massa dan berada di tengah warga, saya sampai seperti Gubernur DKI, Pak Jokowi. Nah, itu juga tidak lepas dari wartawan yang meberitakan terus-terusan," kata Nyono saat menggelar Coffe morning dengan PWI Jombang di Pendapa Pemkab setempat, Kamis (13/02/2014).


Berkat kekompakan semua pihak, termasuk wartawan, lanjut Nyono, bencana tanah longsor di Jombang bisa tertangani dengan cepat. Bahkan dalam jangka waktu lima hari, 14 korban bisa ditemukan. Sudah begitu, bantuan untuk warga sekitar juga terus mengalir. Mulai dari pusat, propinsi, hingga daerah. "Sekali lagi, semua itu juga tidak lepas dari peran wartawan yang terus memberitakan kejadian tersebut," katanya menambahkan.



Nyono berharap, hubungan sinergis antara insan pers dengan Pemkab tersebut terus terjalin. Karena pihaknya menyadari, sebaik apapun program yang digulirkan oleh pemerintah, tanpa pemberitaan dari
wartawan tidak ada artinya.



"Termasuk program Pemkab yang mengucurkan anggaran Rp 500 juta per desa dan mobil untuk desa juga harus mendapat dukungan tulus dari wartawan. Nah, kalau hubungan ini sinergis, maka tagline 'Jombang Sejahtera untuk Semua' juga semakin cepat terwujud," ungkap Nyono yang didampingi Wabup Mundjidah Wahab serta jajaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).



Dia menambahkan, untuk memajukan daerah memang dibutuhkan kerjasama dari semua komponen, termasuk wartawan. Pasalnya, pers mempunyai peran yang sangat penting dengan mempublikasikan semua informasi dan bagi perkembangan daerah itu sendiri. "Untuk itu, kedepanya pertemuan santai seperti ini akan rutin kita lakukan. Tujuannya agar sinergitas ini tetap terjaga," harapnya.



Sementara itu, Ketua PWI Jombang Yusuf Wibisono menegaskan bahwa wartawan pasti memiliki komitmen yang sama untuk mendukung program unggulan daerah. Seperti pembangunan Museum Islam Nusantara di sekitar makam Gus Dur, rencana pengembangan kawasan industri utara Sungai Brantas, dan sejumlah rencana besar lainnya.



Namun demikian, lanjutnya, pers tetap harus bertanggungjawab untuk mengawal pelaksanaan program dan rencana pembangunan agar tidak melenceng dari rencana semula. Dengan kata lain, wartawan selalu bekerja sesuai standar kode etik jurnalistik dan Undang-undang Pers.



"Sehingga hubungan sinergis wartawan dan pemerintah ini dalam koridor yang profesional," pungkasnya.(rg) 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT