Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi damai di depan perkantoran Pemerintah Kota Mojokerto mendesak petinggi Pemkot melarang perayaan Hari Valentine yang mereka nilai sebagai pemicu pergaulan bebas.
Massa ini pun mengusung anak-anak dalam aksi yang dijaga puluhan anggota Polres Mojokerto Kota tersebut.
Berbagai alat peraga seperti poster, spanduk dan bendera HTI dalam aksi di jalan Gajahmada tersebut.
"Aksi kami gelar untuk mendesak Pemkot Mojokerto agar melarang perayaan hari Valentine yang jatuh pada esok hari, Jumat (14/2/2014). Perayaan hari Valentine menjadi pemicu pergaulan bebas di kalangan pelajar Kota Mojokerto'" ujar Indra Dharmawan, Ketua DPD HTI Kota Mojokerto ditengah-tengah aksi.
"Peringatan Valentine bukan budaya kita. Dan karena cenderung menggerus moral, maka harus diharamkan," cetus Indra.
Indra menyebut, pihaknya akan melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan dan Pemkot Mojokerto.
"Dalam audiensi itu kami berharap ada kesamaan pemahaman dengan pemerintah, sehingga sepakat melarang perayaan hari Valentine," cetusnya.
Sejauh ini, lanjut dia, pemerintah terkesan membiarkan perilaku seks bebas di kalangan pelajar yang semakin memprihatinkan. "Makanya kami berharap agar Pemkot Mojokerto mengeluarkan seruan resmi melarang perayaan hari Valentine." tegas indra.
Meskipun MUI sudah mengeluarkan fatwa haram perayaan hari Valentine, ujar Indra, nyatanya belum bisa menekan seks bebas di Mojokerto. "Jika ada seruan resmi dari pemerintah, maka aparat penegak hukum bisa memberikan tindakan karena memiliki payung hukum yang jelas," tandasnya. (wie)