Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan bangunan gedung sekolah di Kabupaten Mojokerto kondisnya rusak berat dan sedang. Meski potret rusaknya prasarana pendidikan ini sudah terjadi bertahun-tahun, sejauh ini masih belum mendapatkan penanganan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.
Tak pelak, siswa dan para pengajar pun terus diliputi kekhawatiran jika bangunan gedung akan roboh sewaktu waktu dan keselamatan mereka terancam.
Seperti kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jembul Kecamatan Jatirejo. Puluhan tahun sekolah ini tidak tersentuh oleh pembangunan. Padahal atap dan juga plafon gedung sebagian sudah runtuh. Selain itu, tembok gedung SDN Jembul juga sudah retak berat. Kusen yang ada juga sudah hancur dimakan usia. Setiap kali hujan turun, beberapa ruang kelas tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar.
Kusnadi, salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari sekolah itu mengaku prihatin dengan kondisi sekolah yang tak lagi disentuh rehabilitasi.
"Kerusakannya cukup parah. Saya sangat kawatir para siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar tertimpa atap atau plafon gedung yang rusak. Apalagi ketika hujan turun, kekawatiran saya semakin menjadi. Bisa dilihat sendiri, plafon dan atap nya sudah jebol. Kalau hujan secara otomatis air hujan akan masuk ke dalam ruang kelas. Kalau hujan nya pagi hari, siswa siswi yang melakukan kegiatan belajar mengajar di ruangan yang atap nya jebol tersebut diungsikan ke ruangan lain. Karena ruang kelasnya juga terbatas, maka para siswa juga berdesakan," ungkap Kusnadi, Selasa (11/02/2014).
Menurutnya, beberapa waktu lalu sudah dijanjikan akan mendapatkan anggaran rehabilitasi gedung untuk SDN Jembul. Namun, sampai saat ini masih belum ada realisasi.
" Beberapa waktu lalu, kabarnya SDN Jembul ini akan mendapat dana rehabilitasi gedung. Namun, sampai saat ini belum juga ada realisasi nya. Padahal kabar tersebut sudah kita terima hampir Dua Tahun yang lalu," keluhnya.
Kami sangat berharap, lanjut dia, adanya pembenahan dan pembangunan gedung SDN Jembul. Agar siswa dan guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar tidak khawatir dan bisa tenang. Jangan hanya sebatas janji, tapi tolong segera direalisasikan. Karena kondisinya sangat parah dan mengkhawatirkan," lontar Kusnadi.
Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Suharsono mengatakan jika pihaknya sudah memprioritaskan rehabilitasi gedung SDN Jembul.
"kita sudah melihat secara langsung kondisi gedung SDN Jembul yang rusak parah dan sudah kita prioritaskan untuk segera melakukan rehabilitasi. Mestinya, pada tahun 2013 kemarin sudah kita laksanakan rehabilitasi. Namun, karena waktu yang sudah mepet dengan batas akhir tahun anggaran. Maka akan kita laksanakan di tahun 2014 ini," jelas Suharsono.
Disinggung terkait berapa banyak jumlah gedung sekolah di Kabupaten Mojokerto yang mengalami rusak berat, ia mengatakan jika masih banyak gedung sekolah yang mengalami rusak berat dan sedang di Kabupaten Mojokerto.
" kurang lebih, hampir seratus gedung sekolah di Kabupaten Mojokerto yang saat ini rusak berat dan rusak sedang. Semuanya kita prioritaskan dan segera kita laksanakan rehabilitasi. Tapi saat ini kita masih melakukan survey dan identifikasi terhadap sekolah sekolah tersebut," terangnya.
Menurut Suharsono, jika tim survey yang ditugaskan untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah yang rusak, tidak hanya dari Dinas Pendidikan.
"Tim survey dan identifikasi untuk sekolah yang rusak berat dan sedang dari berbagai pihak. Diantaranya, dari Dinas PU Ciptakarya, BAPPEDA , Sungram serta dari Dinas Pendidikan sendiri," terang Suharsono.
Untuk pelaksanaan pembangunan rehabilitasi sekolah ditahun 2014 ini, akan ujarnya akan laksanakan secara swakelola. Namun tenaga teknis dan tenaga ahlinya akan diambilkan dari rekanan konsultan agar bisa mengawasi dan mengarahkan pembangunan secara baik dan benar," pungkas nya. (bir)