Mojokerto-(satujurnal.com)
Dua narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Mojokerto kabur, Minggu (18/05/2014) malam.
Keduanya kabur dengan cara menjebol plafon di antara sela-sela papan panjang yang tak menempel tembok.
Dua narapidana yang kabur yakni, Endik Prasetyo (39) warga Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto dijerat Pasal UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Kesehatan RI dan divonis delapan tahun penjara dan Andy Purwanto (27) warga Perum Tangulangin, Kabupaten Sidoarjo dijerat Pasal 372 KUHP tentang Penipuan.
Kepala Lapas Kelas II B Kota Mojokerto, Urip Heru Nadi mengatakan, dua narapidana diketahui kabur sekitar pukul 21.45 WIB.
"Pukul 21.45 WIB mereka diketahui sudah di luar, saat petugas pos menghubungi komandan jaga, keduanya sudah tidak ada," ungkapnya, Senin (19/05/2014).
Menurutnya, dimungkinkan sebelum pukul 21.45 WIB, keduanya sudah mempersiapkan diri untuk kabur. Keduanya berada dalam kamar sel Lapas Kelas II B Kota Mojokerto yang sama.
Kaburnya dua narapidana di lapas di jalan Taman Siswa ini diakui Urip Heru Nadi sebagai kesalahan pihaknya
Peluang kabur terjadi, selain lahan Lapas yang kecil, juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki terbatas.
"Kamar sel terlalu sehingga Lapas kita overloud untuk jumlah tahanan dan narapidana sebanyak 490 orang. Antara blok dengan masjid jaraknya juga terlalu dekat sehingga akses keluar mudah. SDM yang ada kurang dibanding jumlah tahanan dan narapidana yakni 490 orang. Kita akui ini kesalahan kita," ujarnya.
Ia mensinyalir, sebelum dua narapidana kabur sudah ada dua sepeda motor yang siap menjemput dua narapidana yang kabur dengan cara menjebol plafon kamar sel dan loncat pagar.
"Kejadian sangat cepat, setelah menjebol plafon mereka langsung loncat pagar. Di bawah sudah ada yang menunggu, ada dua motor yang menunggu mereka," ungkapnya.
Diprediksi keduanya saling memanggul, satu napi pegang terali dan sudah menyiapkan tali dari sarung yang diikat di plafon. Petugas pos berada 15 meter dari kamar sel keduanya, saat diketahui tidak berada di kamar sel, langsung dicari namun tidak ada.
"Kejadiannya sangat cepat, kita baru tahu kalau ada cela diantara papan dengan plafon. Seharusnya papan itu panjang sampai ke tembok, sela-sela ini yang digunakan keduanya melarikan diri. Tembok pagar juga terlalu rendah sehingga memudahkan mereka kabur," jelasnya. (wie)