Mojokerto-(satujurnal.com)
Ratusan buruh Mojokerto yang tergabung dalam Serikat Pekerja Metal indonesia (SPMI), Kamis (01/05/2014) malam sekitar pukul 19.30 WIB,ngluruk Kantor Bupati Mojokerto mendesak Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasha (MKP) meneken usulan upah minimal sektoral kabupaten (UMSK).
Para buruh dari berbagai perusahan di Kabupaten Mojokerto dibawah komando Federasi Serikat Pekerja Metal indonesia (FSPMI) Jawa Timur ini menuju kantor Bupati usai melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari BuruH di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Tiga kepala daerah, Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan sudah meneken UMSK. Dan Gubernur Jawa Timur baru bersedia menandatangi UMSK 2014 jika Bupati Mojokerto meneken UMSK yang pernah diusulkan Depeko. Makanya, saat ini kami melakukan negosiasi dengan Bupati agar menyetujui dan meneken UMSK. Jika tidak, maka UMSK 2014 Jatim tidak akan mengendapn" cetus Pujianto, Divisi Hukum FSPM Jawa Timur sesaat sebelum menuju Pringgitan.
Menurut Pujianto, Bupati bersedia dan menerima perwakilan buruh untuk membahas UMSK. "Bupati bersedia berdialog, tapi apa pun target kita tak bergeser, yakni UMSK sesuai angka yang kita ajukan," tandasnya.
Sementara empat perwakilan buruh dari unsur FSPMI, Depeko dan dua pengurus SPMI Kabupaten Mojokerto melakukan negosiasi dengan petinggi Pemkab,, ratusan buruh berada di sepanjang jalan A Yani. Mereka hanya duduk-duduk bergerombol tanpa melakukan aksi apa pun.
Sampai saat ini, tengah berlangsung negosiasi antara empat perwakilan buruh dengan Wakil Bupati Mojokerto Choirun Nisa, Kepala Disnakertrans Kabupaten Mojokerto, Agus M Anas, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiji Suwartini, Kapolres Mojokerto, AKBP Muji Edyanto, Dandim 0815 Letkol Inf Gatot..
Informasi yang diperoleh, negosiasi antara perwakilan buruh dan petinggi Pemkab tak menemui titik terang . "Belum ada titik temu," ujar sumber. (one)