foto ilustrasi (doc.istimewa) |
Mojokerto-(satujurnal.com)Meski Dinas Pendidikan Jatim tak mengizinkan siswi hamil mengikuti ujian nasional (UN), namun 7 siswi SMA di Kabupaten Mojokerto yang diketahui hamil karena berbagai kasus tetap diberi kesempatan untuk mengikuti UN yang digelar mulai 14 April besok hingga 16 April 2014.
Hanya saja, keberadaan siswi-siswi hamil ini masih misterius. Karena sejauh ini tidak ada sekolah yang melaporkan soal siswi berbadan dua itu ke pihaknya.
�"Sampai saat ini belum ada sekolah yang melaporkanya. Tapi memang ada siswi hamil yang akan mengikuti UN," kata Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dindik Kabupaten Mojokerto Sumarsono, Minggu (13/4/2014).
Menurut Sumarsono, pada prinsipnya pihaknya tak mempermasalahkan siswi hamil ikut UN. Justru soal imengikuti ujian kelulusan atau tidak, dikembalikan ke siswi yang bersangkutan.
Sumarsono mengaku sempat berpikir keras untuk menampung siswi hamil yang akan ikut UN hingga muncul wacana menyiapkan ruangan khusus semacam ruang tersendiri yang terisolasi. Namun kini Sumarsono memastikan bahwa siswi hamil jika ikut UN akan dijadikan satu dengan siswa lainnya.
"Semua siswa di wilayah kami bisa mengikuti UN. Termasuk yang hamil juga bisa ikut UN bersama. Selama ini memang ada laporan ada sejumlah siswi hamil. Tapi hari-hari menjelang UN, tak ada sekolah yang melaporkan siswinya hamil untuk ikut UN. Lihat saja besok," kata Sumarsono.
Sebelumnya, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Mojokerto Yudha Hadi mencatat ada tujuh siswi hamil yang ditemukan. Bahkan, selama ini pihaknya selalu melakukan pendampingan. Namun, sejauh ini Yudha belum bisa dikonfirmasi kembali atas nasib ketujuh siswi. Apakah mau ikut UN atau tidak.
Di Kabupaten Mojokerto, sebanyak 9.312 siswa kelas XII SMA/SMK/MA yang akan mengikuti UN. Terdiri dari 3.712 siswa SMA. Sebanyak 2.971 dari siswa SMAN dan 741 dari SMA swasta. 6.039 siswa SMK terdiri dari 2.883 siswa SMKN dan 3.156 SMK swasta. Selain itu ada 2.444 siswa MA. (one)