Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto memastikan menerapkan sistem online dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tahun ini. Pemberlakukan penjaringan siswa baru berbasis teknologi informatika ini untuk level SMP dan SMA/SMK negeri.
Regulasi pendukung sistem online dalam PPDB ini sudah diatur dalam peraturan walikota (perwali).
Sejumlah kepala sekolah mengaku senang jika sistem online dijadikan jembatan untuk penerimaan siswa baru. Selain tak terbebani pola titipan siswa dari pihak-pihak tertentu, kerja perangkat sekolah jadi teringankan.
�Terus terang saya senang dengan PPBD Online. Karena sistem ini lebih transparan dan akuntable,� kata salah satu kepala sekolah yang namanya enggan dimediakan.
Tak hanya soal sistem, menurutnya, kepala sekolah pun tidak akan terbebani tanggungjawab jika terjadi trouble saat PPBD Online berlangsung. �Secara prinsip kepala sekolah tidak bisa disalahkan. Karena semua dibawa kendali Dinas P dan K,� terangnya.
Sekolah, lanjut dia, hanya berkewajiban menyiapkan tenaga operator untuk penerapan sistem online itu. Para tenaga operator itulah yang akan menjadi operator piranti lunak, dari entry data hingga output data. Semuanya atas panduan Dinas P dan K.
�Kalau terjadi human error atau perintinya yang eror hingga merugikan masyarakat, maka tidak ada yang bisa mengambil alih tanggungjawab selain Dinas P dan K sendiri,� lontar dia.
Ia pun mengaku tak tahu persis klaim Dinas P dan K yang menyatakan simulasi PPDB Online sudah digelar �Setahu saya belum pernah ada simulasi itu,� tukasnya.
Sementara itu Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Hariyanto memastikan PPDB Online digelar tahun ini. Regulasinya sudah dimatangkan melalui penerbitan Perwali Nomor 14 Tahun 2014 tentang PPBD Online.
"PPDB online sudah tuntutan di era keterbukaan seperti saat ini. Regulasi dan aturan main sudah disahkan walikota,� kata Hariyanto, Rabu (09/04/2014).
�Pelaksanaan PPDB dengan sistem online juga lebih transparan, fair, dan akuntabilitasnya terjaga. Kebijakan ini diambil setelah dibicarakan dengan semua pihak dan seluruh sekolah. Mojokerto sepakat mengadopsi PPDB online. Tak ada lagi permainan dan titip-titip siswa dari kalangan tertentu,� tandasnya. (one)