Mojokerto-(satujurnal.com)
Sepuluh dokter kecil yang masuk grand final lomba dokter kecil yang dihelat Dinas Kesehatan Kota Mojokerto di Balai Kota Graha Praja Wijaya, Pemkot Mojokerto, Rabu (30/04/2014), berebut tiket menjadi duta Kota Mojokerto di ajang lomba dokter cilik di level propinsi Jatim, Agustus mendatang.
Para dokter kecil terbaik ini terjaring dari 50 dokter kecil dari sejumlah SD dan MI di Kota Mojokerto yang terseleksi beberapa bulan lalu.
�Grand final lomba dokter kecil menjaring 10 peserta dari 50 peserta yang lolos didampingi guru pendamping dari sekolah masing-masing, pembina puskesmas masing-masing, Kepala SKPD terkait diantaranya Kantor Kemenag, Kantor KBPP, Dinas P dan K, dan tidak lepas dari peran PKK dan Dharma Wanita, yang merupakan pembina kader kesehatan khususnya UKS di Kota Mojokerto,� kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah.
Sementara lomba dokter kecil ini digelar, kata Indah, dengan tujuan untuk meningkatkan rasa tangung jawab dan menyebarluaskan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini baik di lingkungan keluarga dan sekolah.
�Dokter kecil merupakan program penggerak hidup bersih dan sehat yang melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, terutama di lingkungan sekolah melalui pendekatan kelompok teman sebaya. �Dokter kecil juga merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan dalam meningkatkan kesehatan siswa pada anak tingkat sekolah dasar,� terangnya.
Lomba dokter kecil, lanjut dia, juga dapat mengasah empati sosial anak sejak dini. �Kami berharap pemenang lomba yang ditetapkan ini nanti bisa mewakili kota Mojokerto dalam lomba dokter kecil tingkat propinsi hingga tingkat nasional,� ucapnya.
Pembinaan dokter kecil, sebut Indah, merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan anak Indonesia yang dinilai sangat penting dan berguna bagi masa depan mereka. �Mereka lah yang kita harapkan menjadi agen perubahan yang memberi teladan di lingkungannya," kata Indah dihadapan Ketua dan Wakil TP PKK Kota Mojokerto, Siti Amsah Mas�ud Yunus dan Ninis Suyitno, Ketua Dharma Wanita Persatuan Nekky Budwi Sunu, dan Kepala SKPD terkait.
Penilaian lomba didasarkan sejumlah kriteria-kriteria, diantaranya higien dan kebersihan diri, presentasi materi PHBS, performen dari masing-masing dokter kecil. �Dari 50 peserta diambil 10 dan ditetapkan 5 pemenang. Penilaian juga ditambah dari skill anak yaitu cara mencuci tangan yang benar, bagaimana membuat oralit sendiri di lingkungan sekolah, keluarga, pengobatan luka ringan, sikat gigi yang benar,� paparnya.
Sementara itu, Sekkota Mojokerto, Budwi Sunu Hernaning Sulistyo mengaku bangga melihat anak-anak yang mengikuti lomba ini. �Lomba dokter kecil akan memotivasi dan memberi kesadaran anak-anak dalam melakukan perilaku hidup bersih sehat, di lingkungan sekolah dan keluarga,� ucapnya saat memberi sambutan.
Orang tua dan guru, ujar Budwi Sunu, harus terus memberi motivasi. �Bukan sekedar memerintah atau menyuruh, tapi harus bisa menjadi teladan bagi anak-anak. Karena anak-anak melihat nyata yang jadi panutannya. Usia sekolah dasar ini memungkinkan untuk dioptimalkan potensinya sehingga bisa menjadi generasi unggul, sehat, cerdas dan bermoral. Harapan ini sesuai dengan visi pemkot Mojokerto,� paparnya. (one)