Mojokerto-(satujurnal.com)
Prosesi Tablo atau teatrikal penyaliban Yesus Kristus ditampilkan di Gereja Santo Yosep Kota Mojokerto, memperingati hari Paskah, Jumat (18/04/2014).
Sekitar lima ratus jemaat gereja di jalan Pemuda, Kota Mojokerto tersebut mengikuti ritual yang setiap tahun digelar untuk mengenang penderitaan yang dialami Yesus sebelum disalib karena menanggung dosa umat manusia.
Ritual jalan salib atau dalam bahasa Latin disebut Via Crucis atau Via Dolorasa yang berarti jalan penderitaan yang digelar di Gereja Santo Yosep Kota Mojokerto berlangsung khidmat.
Dalam ibadah jalan salib, Yesus diperankan pemuda berwajah brewok. Ia membawa salib dipundaknya dan terus mendapat cambukan dari seorang algojo kerajaan. Sedangkan pemeran lainnya melempari batu yang terbuat dari kertas. aksi theatrikal ini ditutup dengan penyaliban Yesus.
�Ritual jalan salib untuk mengenang di masa penderitaan yang dialami oleh Yesus,� kata Romo Gereja Eko Wiyono
Menurut Romo Eko Wiyono, Ibadat jalan salib itu disajikan dalam bentuk drama liturgi yang dikemas dalam empat belas stasi atau penghentian. diawali dari penderitaan Yesus saat ditangkap dan ditahan oleh pengadilan agama Pilatus yang dihukum mati. Kemudian dilanjutkan dengan memanggul salib dipundaknya dan sedikitnya tiga kali Yesus terjatuh kala memanggul salib.
Yesus juga sempat bertemu dengan ibunya dan bahkan sempat ditolong oleh Simon dari Krinie dan bahkan sempat diusap oleh Veronika.
Saat jatuh keduakalinya, Yesus sempat menghibur perempuan-perempuan yang menangisinya. Dan Yesus pun kembali jatuh yang ketiga kali dan kemudian baju Yesus ditanggalkan untuk disalibkan. Lantas dalam ritual itu Yesus-pun wafat di kayu salib. Ujung prosesi menggambarkan saat Yesus diturunkan dari kayu salib dan dimakamkan. (wie)