Mojokerto-(satujurnal.com)
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur, Harun, sidak pelaksanaan UN di Kota Mojokerto, menyusul kisruh lembar jawaban ujian nasional (LJUN) bahasa Inggris SMA di Jawa timur.
Kolom jawaban multiple choice yang seharusnya 5 pilihan, a,b,c, d,e hanya tercetak 4 pilihan. Tidak ada kolom jawaban 'e'.
"Selain untuk melihat langsung pelaksanaan UN, juga terkait laporan LJUN bahasa Inggris yang tidak lengkap. Ada kekurangan pilihan jawaban untuk jawaban pilihan ganda, yakni jawaban 'e'," kata Harun disela-sela sidak di SMAN 2 Kota Mojokerto, Rabu (16/04/2014).
Ia menegaskan, tak tercetaknya kolom 'e' dalam lembar jawaban dari 35 soal UN bahasa Inggris bukan kesalahan percetakan, namun master pracetak.
"Kekurangan kolom jawaban karena masternya yang salah, bukan kesalahan percetakan," ujarnya memastikan.
Meski terjadi kesalahan lembar jawaban yang diperkirakan tersebar di seluruh sekolah di Jawa timur, namun jumlahnya relatif kecil. "Sebagian saja. Itu pun jumlahnya kecil. Dan secara prinsip teratasi," kata Harun.
Ditegaskan Harus, siswa yang mendapat LJUN tanpa kolom 'e', tetap bisa mencatumkan jawaban di sisi LJUN. Pelaksana UN yang akan memindai "Untuk pemindaian, disaksikan pengawas dan polisi," sebut Harun.
Rizki, salah satu siswa kelas XII SMAN 2 Kota Mojokerto yang mendapat LJUN bahasa Inggris tidak lengkap mengaku sempat bingung lantaran tak ada kolom 'e'. "Tapi dipandu pengawas ruang, agar menulis pilihan jawaban dibalik LJUN," katanya.
Sugianto, Kepala SMAN 2 Kota Mojokerto mengatakan dari 281 peserta UN di sekolahnya, hanya ditemukan belasan LJUN yang tidak lengkap. "Hanya 14 lembar," ujrnya.
Harun bersama sejumlah pejabat Dinas Pendidikan sidak di empat sekolah, yakni SMKN 1, SMAN 2, MAN dan SMA PGRI 2.
Sebelum sidak, ia mampir ke Pemkot Mojokerto. Sekkota Mojokerto, Budwi Sunu menerima rombongan orang nomor satu di jajaran Dinas Pendidikan Jawa Timur itu di ruang Nusantara Pemkot Mojokerto. (one)