Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 236 tenaga pengimput data disebar Bakesbangpol Kota Mojokerto untuk memasukkan hasil coblosan Pileg di seluruh TPS.
Mereka, relawan besutan instansi ini berasal dari warga sekitar TPS. Namun hasil kerja para pengimput data terkait hasil pencoblosan Pileg hari ini, tidak untuk dikonsumsi publik melainkan untuk deteksi dini petinggi wilayah Kota Mojokerto dibawah bendera Forum Pimpinan Daerah (Forpimda).
�Tenaga pengimput data ditepatkan di setiap TPS. Karena jumlah TPS Pileg Kota Mojokerto sebanyak 236, maka sejumlah itulah tenaga pengimput data yang dibutuhkan,� kata Bambang Hariyono, Kasubid Pembinaan Politik, Bakesbangpol Kota Mojokerto, Rabu (09/04/2014).
Menurut Bambang, munculnya tenaga pengimput data menyusul pembentukan Tim Koordinasi Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilu Umum Legislatif Tahun 2014� melalui SK Walikota Mojokerto Nomor 188.45/47/417.111/2014 tanggal 2 Januari 2014. Tim yang dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 4 Tahun 2009 yang biasa disingkat Korduklu (koordinasi dukungan pemilu) ini merupakan metamorfosa desk pemilu yang terakhir muncul saat Pileg 2009.
Korduklu digawangi Kepala Bakesbangpol. Sementara kapasitas walikota sebagai pengarah. Penanggungjawab tim Asisten I Sekkota. Bidang monitoring dipegang Kapolresta bersama Dandim 0815 CPYJ dan Kepala Kejaksaan Negeri Mojokerto.
�Hasil kerja pengimput data yakni jumlah suara dalam Pileg itulah yang akan dijadikan refensi tim korduklu untuk deteksi dini saja. Soal hasil resmi, tentunya rilis KPU yang dijadikan acuan ,� terangnya. (one)