20.19
0
Tadi malam, anggota DPRD Kota Mojokerto periode 2009-2014 resmi dilantik di Kantor DPRD Jl Gajah Mada pukul 20.00. Dengan disaksikan para undangan yang hadir, baik dari unsur Muspida maupun keluarga, 25 anggota dewan mengucapkan sumpah janji jabatan selama lima tahun.

Namun jika dibandingkan anggota dewan sebelumnya, baik dalam soal fasilitas maupun gaji sepertinya tidak ada yang istimewa. Justru untuk penunjang kedinasan, mereka hanya mengandalkan mobil dinas (mobnas) lama yang mengalir dari anggota dewan periode 2004-2009. Yang juga secara bersamaan resmi diberhentikan.

''Untuk anggota dewan baru ini tidak ada fasilitas yang berbeda. Pada dasarnya sama dengan dewan sebelumnya," terang Sekretaris Dewan (Sekwan) Ken Purbayani. Dalam pelantikan sendiri, Ken Purbayani berkesempatan membacakan SK Nomor 171.417/85/011 2009, tentang peresmian pemberhentian dan pengangkatan anggota DPRD Kota Mojokerto tahun 2009.

Fasilitas kedinasan yang tidak memiliki perbedaan adalah berupa mobil buatan tahun 2001. Diantaranya 3 mobil jenis Panther untuk pimpinan. Tiga mobil Panther bagi tiga komisi dan dua mobil jenis Carry yang bisa digunakan oleh setiap fraksi yang ada. ''Kenapa tidak ada fasilitas baru karena tidak pernah diusulkan sebelumnya. Bahwa anggota dewan baru ada fasilitas berbeda. Makanya, sekarang yang diterima masih sama," katanya.

Mobil pimpinan, menurut Ken Purbayani, memang diperuntukkan bagi tiga pimpinan baru pengganti Tatok Setyadi, HM. Qodri dan HM. Sochib. Diprediksi tiga mobnas yang sudah dikembalikan ke Setwan itu bakal digunakan oleh Mulyadi (PAN), Yunus Suprayitno (PDIP) dan Joko Afrianto (PD) yang akan diplot jadi ketua dan dua wakil ketua.

Bahkan, melalui lobi-lobi antar partai, nama ketiganya sebelumnya sudah disepakati untuk menduduki kursi pimpinan sementara. ''Setahu saya Pak Mul (Mulyadi, Red) yang akan menggantikan nanti. Tapi bagaimana susunan pimpinan tanya pada yang bersangkutan," jelasnya.

Sedangkan fasilitas mobnas lainnya dipastikan akan digunakan oleh tiga komisi dan 7 fraksi yang ada. Diantaranya Komisi I, II dan Komisi III. Untuk 7 fraksi tersebut yaitu FPAN, FPDIP, FPD, FKB, dan FPG. Serta dua fraksi gabungan terdiri atas PPP, PKS, Hanura, PKNU, PKPI dan PPRN. ''Soal siapa yang memegang setelah alat kelengkapan kedudukan disusun oleh dewan," paparnya.

Disinggung mengenai adanya aset milik pemkot yang belum dikembalikan oleh dewan lama, Ken mengaku sejauh ini tidak ada masalah. Sebab, dari beberapa mobnas yang telah disebutkan, yang belum dikembalikan hanya dari komisi I yang dipegang oleh Ketua Komisi, Sugeng Sudarno. Termasuk fasilitas laptop yang dipegang pimpinan, komisi dan anggota fraksi.

''Saya rasa tidak ada masalah. Memang masih ada 1 unit mobil yang masih dipegang Pak Sugeng. Tapi beliaunya kan terpilih lagi. Mungkin sehabis dilantik akan ditata kembali," imbuhnya.

Sementara tidak ada perubahan pada anggoya dewan baru adalah gaji tetap yang diterima setiap satu bulan sekali. Seiring belum ada payung hukum dari Mendagri, wacana kenaikan gaji dalam waktu dekat belum akan terwujud. Praksis dewan baru hanya akan menerima gaji tidak lebih dari sebelumnya. Yakni Rp 11 juat per bulan. Termasuk tunjangan keluarga, beras, kesehatan dan perumahan.

''Soal wacana kenaikan gaji kita belum berani bersikap apa-apa. Sebab harus ada payung hukum dulu. Baru kita ajukan kenaikan gajinya sesuai kemampuan APBD," terang Ken Purbayani.

Meski tidak mendapat fasilitas serba baru dan mewah, namun tidak lama setelah dilantik oleh Ketua PN Mojokerto, Sudharmawatiningsih, senyum para wakil rakyat ini langsung mengembang. Menyusul, per-1 September ini mereka langsung menerima gaji plus berbagai macam tunjangan.

''Waktunya memang 1 September. Hanya kemungkinan ada molornya beberapa hari. Karena masih dalam proses," akunya. ''Saya rasa tidak ada masalah. Karena mereka (dewan baru) bisa memaklumi," tandasnya.

Sumber : Jawa Pos