07.07
0
Plt Kepala Dinas Kota Mojokerto, M Effendy, Selasa, mengatakan, kondisi itu dikeluarkan setelah Dinkes Kota Mojokerto menerima surat edaran dari Dinkes Provinsi Jatim terkait enam orang pasien yang terinfeksi flu A yang dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya.

"Siaga satu flu A H1N1 ini dikeluarkan setelah kami mendapatkan surat edaran dari Dinkes Provinsi Jatim. Oleh karena itu kami diminta untuk selalu waspada terkait penyebaran virus flu tersebut," katanya.

Ia mengemukakan, meski di Kota Mojokerto belum ditemukan kasus flu A H1N1 tetapi proses penularannya sangat cepat dan potensi penularan virus ini melalui udara apalagi di Mojokerto ada peternakan babi yang berpotensi menularkan virus ini.

Sementara itu, antisipasi untuk mencegah flu H1N1 merebak di Kota Mojokerto, dinkes telah melakukan peningkatan sosialisasi kesiagaan di rumah sakit, badan pelayanan kesehatan di lima Puskesmas induk dan 16 Puskesmas pembantu di Kota Mojokerto.

Selain itu juga menyebarkan berbagai poster dan imbauan serta menyebarkan tamiflu di setiap Puskesmas termasuk tenaga yang disiagakan untuk menangani flu A H1N1.

Sementara itu, Plt Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyelamatan Lingkungan (PPPPL) Dinkes Kota Mojokerto, Ida Nurdiyati, mengatakan, proses penularan flu tersebut dirasakan cukup cepat terutama dari manusia ke manusia.

"Untuk penularan babi ke manusia kami rasa jarang terjadi. Justru manusia ke manusia itu yang paling cepat penularannya," katanya.

Menurut dia, potensi penularan virus dari manusia yang terjadi selama kerap kali melalui berbagai bentuk. Di antaranya, kontak langsung dengan pengidap, kebersihan lingkungan yang kurang mendukung, serta melalui jalur udara di lintas nasional. Atau setelah menyentuh suatu benda sekalipun.

"Di Mojokerto kebetulan yang lokasinya mendekati jalan raya adalah Kelurahan Kedundung dan Gedongan. Karena penularan melalui udara cukup cepat," katanya.

Dengan demikian, penjagaan lingkungan tidak hanya sekedar bersih, melainkan harus senantiasa mencuci tangan dan aktif membersihkan diri.
"Terutama cuci tangan. Karena virus bisa menempati dan berlokasi dimana saja," katanya.

Sementara itu, untuk penanganan sendiri, jika memang ditemukan kasus, Ida mengaku sejauh ini dinkes sudah menyediakan ruang isolasi bagi pasien yang positif mengidap flu babi. Di antaranya, dengan menyediakan satu ruang isolasi yang disediakan di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo

Sumber : antarjatim.Com